Welcome


MENATA ALASAN

Niat. Layaknya rukun pertama sebelum tiap ibadah maghdhah yang kita lakukan. Di dunia hitam yang kita jejaki ini: luruskanlah niat anda…..

Nah, jadi mengapa anda memilih bertualang di sini? Kalau ada yang bertanya kepada saya seperti itu, maka setidaknya empat alasan ini yang akan saya sodorkan:


  • Panjang Umur

    Siapa sebenarnya di dunia ini yang paling panjang umur? Jawabannya adalah para penulis. Seorang penulis jasadnya boleh mati. Namun jiwanya, idenya, pikirannya masih hidup. Seorang hartawan, seumur hidupnya dia menumpuk hartanya, namun ketika jasadnya mati hartanya segera musnah diperebutkan oleh ahli warisnya. Namun seorang penulis, ketika dia mati, maka sesungguhnya karyanya akan tetap bertahan hidup. Sehingga seakan tubuhnya tetap bergentayangan di dunia. Selama karyanya masih dibaca, maka selama itu dirinya akan tetap abadi.

    Maka, saksikanlah orang-orang besar seperti Imam Syafi’i, Imam Ghazali, Syekh Taqiyuddin anNabhani, Syekh Arsyad AlBanjari… Jasad mereka telah bertimbun tanah… namun jiwa mereka tetap hidup. Mereka panjang umur. Dan Sepanjang umur tulisan mereka, selama tulisan itu masih dikonsumsi, maka ajaran kebaikan dari para penulis yang saleh tadi akan selalu mengalir menambah perbendaharaan amal mereka… Berbahagialah para penulis! Seorang ahli ibadah, amalnya mungkin dihitung hanya dari sejak dia baligh hingga sakaratul mautnya. Namun para penulis, pahalanya terus bertumpuk selama tulisannya masih dibaca dan masih bermanfaat.

    Dan berbahagialah para penulis! Seorang dermawan paling-paling amalnya hanya mencapai orang-orang dekat di lingkungannya. Namun seorang penulis, amalnya akan melingkupi berbagai daerah penjuru dunia, menyapa manusia-manusia dari beragam etnis, bahasa, bahkan kurun waktu!

  • Mengasah diri

    Menulis bukan pekerjaan gampangan. Aktivitas ini perlu kerja otak yang keras. Beda dengan membaca atau menghapal, yang cuma menerima informasi, menyerap, mengaitkan dan menyimpannya dalam memori. Namun menulis betul-betul mengasah otak. Pekerjaan ini memeras otak, menggali segenap kemampuan, menghimpun data-data dan informasi yang tersimpan, merangkainya, dan menciptakan sebuah susunan sistematis yang membentuk sebuah makna.

    Dengan menulis, kita sesungguhnya sedang melatih kecerdasan otak kita. Menulis adalah sarana mengasah potensi yang ada pada diri kita

  • Merubah Dunia

    Carut-marutnya dunia. Kemiskinan, penjajahan, ketertindasan, kebodohan, kekufuran. Apakah anda adalah bagian dari manusia yang miris dengan masalah yang begitu pelik di atas? Sementara anda tidak memiliki sayap seperti Superman yang bisa digunakan untuk membela kebenaran dan membasmi kejahatan. Anda juga bukan Spiderman yang mempunyai kekuatan laba-laba, bukan Doraemon yang memiliki kantong ajaib…. bukan Spongebob… (Lho, kok jadi ngaco ya…). Anda hanya manusia biasa-biasa saja. Namun keinginan begitu besar untuk memperbaiki dunia… Maka ayunkan pena anda! Dan ubahlah dunia..!!

    Karl Marx dengan buku Das Capitalnya menginspirasi lahirnya ideologi komunis dan dengannya sempat terbangun raksasa duniaUni Soviet. Adam Smith dengan bukunya menumbuhkan Ekonomi Kapitalisme. Dari bilik penjara Sayyid Quthb merubah wajah dunia dengan fi zhilalail Qur’annya. Syekh Taqiyuddin AnNabhani membangkitkan kaum-kaum muda Hizbut Tahrir dengan tulisan-tulisannya untuk membangunkan kembali raksasa dunia, Daulah Khilafah islamiyyah. Dan anda…. bagaimana dengan ayunan pena anda?

    Jeritan Dunia telah mencapai titik kulminasi. Maka bangkitlah para superhero! Lawan Kekufuran dan Kezaliman dengan ayunan pedang pena!

  • Menggapai Surga

    Maka apalagi yang lebih menarik daripada surga… harta dunia, wanita dunia, dan segala kesenangannya…. alaaah ke laut aja. Inilah janji Allah bagi orang-orang yang berjuang di jalanNya. Ketika kita meniatkan tulisan kita sebagai amal shaleh dalam rangka dakwah ke jalan Allah, maka sesungguhnya kita sedang mencarter sebuah tempat di surga. Kita sedang membangun sebuah titian yang menghantarkan kita kepada ridha SurgaNya.

     Maka honor dan royalti manakah yang lebih membahagiakan dibandingkan itu….? 

Categories: ,

Leave a Reply